OBAT GALAU ATAU STRES MENURUT ISLAM
Saudaraku : Galau atau Stress
biasanya disebabkan terlalu banyak masalah dan banyak hal yang
dipikirkan yang tidak menemukan solusi sehingga terjadi kepenatan yang
memuncak kepada stress. Stress bisa juga karena terlalu banyak tugas
kuliah yang harus dikerjakan, atau terlalu banyak hutang yang harus
dibayar dalam waktu singkat atau masalah-masalah lain yang membebani
pikiran kita.Gejala orang yang stress biasanya sering migren, susah
tidur, asam lambung naik sehingga kena maag, susah untuk bisa fokus,
cepat marah/sensitif bahkan pada stress yang sudah akut mencoba untuk
bunuh diri. Jika Anda pernah mengalami gejala diatas maka teruslah
membaca artikel ini hingga tuntas, semoga nanti Anda menemukan
Solusinya. Islam merupakan solusi bagi seluruh sendi kehidupan muslim,
tidak terlepas dari orang yang stress. Orang yang stress menurut islam
adalah karena kurangnya melibatkan Tuhan dalam sendi kehidupannya, hati
selalu gundah gelanah, terkadang tidak ada masalah pun bisa stress jika
tidak mengikuti aturan-aturan yang sudah ditetapkan Islam, Didalam islam
ada beberapa obat stress yang sangat bagus jika konsisten dikerjakan,
Berikut ini Obat Galau Stress Secara Islami:
1. Berzikir
Didalam Alquran banyak sekali ayat yang menerangkan tentang berzikir, dengan berzikir
hati
akan tentram, jika hati sudah tentram maka stress pun hilang. Allah
berfirman yang Artinya: "Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah
hati menjadi tenteram" (QS. Ar-Ra'd).
2. Berdoa
Berdoa
merupakan salah satu cara manusia berdialog langsung dengan Sang
Pencipta. Dengan berdoa kita akan merasa tidak berdaya, hanya Allah yang
menolong segala was-was kita sehingga stess pun hilang. Berdoalah apa
saja untuk menenangkan hati. Berikut ini doa yang dianjurkan oleh
Rasulullah SAW:
اَللَّهُمَّ
إِنِّى عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ ،
مَاضٍ فِي حُكْمِكَ، عَدْلٌ فِي قَضَاءِكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اِسْمٍ
هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ
عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ
الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِي وَنُورَ
صَدْرِي وَجَلاَءَ حُزْنِي وَذِهَابَ هَمِّي
"Ya
Allah, aku adalah hamba-Mu putera hamba-Mu, ubun-ubunku ada di
tangan-Mu, berlalu hukum-Mu dan adil ketentuan-Mu. Aku memohon pada-Mu
dengan semua nama yang Kau namakan pada diri-Mu atau yang Kau turunkan
dalam kitab-Mu atau yang kau ajarkan pada salah seorang dari makhluk-Mu
atau yang Kau berikan pengaruhnya pada ilmu ghaib di sisi-Mu, jadikan
Al-Qur’an keindahan kalbuku, cahaya hatiku, penyembuh dukaku dan
penghapus deritaku." (Makarimul Akhlaq: 351)
3. Silaturahmi
Dengan
Silaturahmi kita akan mungkin hanya ngobrol saja kepada orang lain
tentang perjalanan hidup kita, namun dengan begitu sedikit banyaknya
akan lepas beberapa kepenatan yang selama ini terganjal didalam benak
kita, selain itu silaturahmi juga sangat diajurkan secara islami agar
murah rezeki dan panjang umur.
4. Sedekah
Bersedekah
bukan harus kaya dulu, namun orang yang punya banyak hutangpun sangat
di anjurkan bersedekah agar hutangnya segera terlunasi, sedekah dalam
islam bisa menolak bala dan mendatangkan rezeki. didalam hadits
dikatakan bahwa setiap sedekah yang kita keluarkan akan dibalas Allah
minimal 10 kali sampai 700 kali.
5. Berprasangka Baik
Berprasangka baik atau berpikiran positif bisa menghilangkan stress dengan cepat, karena Allah sesuai dengan prasangka hambanya.
6. Selalu menjaga Shalat Fardu Berjamaah
Kesibukan sehari-hari sering melaikan kita akan kewajiban kepada Allah, Allah telah menetapkan shalat 5 waktu, untuk memberikan waktu jeda agar tetap mengingat Allah melalui ibadah Sholatfardu.
Mecegah & Mengobati Stress, Rasa Benci, Galau. Bersabar, Ikhlas & Tawakkal ( tegar) ketika mendapat ujian
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Assalamualaikum Wr. Wb.
Untuk menjadi orang yg penyabar, menghilangkan rasa benci, ikhlas & tawakkal ( tegar) ketika mendapat ujian, tidaklah mudah. Perlu usaha untuk mendapatkan kesabaran, ketegaran & keikhlasan itu. Caranya, dengan banyak-banyak melakukan amalan-amalan sunnah seperti, berzikir ( menyebut kalimat-kalimat Allah berulang-ulang), baca Quran & sholat malam. Karena amalan2 ini jika kita lakukan secara rutin, maka akan membentuk iman dan sangat mempengaruhi pembentukan kekuatan hati terhadap ujian. Semakin banyak amalan sunnah yg dilakukan, maka hati akan semakin sabar & tegar. Sebaliknya semakin sedikit amalan sunnahnya, maka tentunya sedikit pula kesabaran & ketegaran yg didapat. Bagaimana jika tidak pernah melakukan amalan-amalan sunnah Rosulullah saw ?... Tentunya habislah kesabaran ketika mendapatkan ujian. Habisnya kesabaran adalah naiknya emosi yang menyebabkan timbulnya sifat-sifat syetan (berbagai penyakit hati) seperti, stress, putus asa, benci dan dendam, buruk sangka, patah semangat yang menyebabkan terganggunya aktifitas. Bagi orang bisnis atau orang berkarir, perasaan ini tentu dapat merugikan aktifitas pribadinya. Bagaimana dengan orang-orang non muslim yang tidak pernah melakukan sholat dan amalan-amalan sunnah Rosulullah saw, tapi mereka juga ada yang penyabar ?........Jawabnya, Merekapun mempunyai cara yang berbeda dengan ummat Islam untuk mendapatkan kesabaran dan ketenangan berdasarkan kepercayaan dan keyakinan mereka sendiri. Setiap mahluk Allah yang ingin berusaha untuk mencari sesuatu kebaikan, sekalipun mereka kafir, maka Allah pasti akan berikan jalan keluar baginya. Namun segala kesabaran yang mereka peroleh itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan kesabaran yang kita peroleh melalui amalan-amalan sunnah Rosulullah saw. Beliaulah contoh manusia yang paling sabar di dunia sepanjang zaman. Dan kita sebagai ummat nabi Muhammad saw tentunya haram hukumnya mengikuti cara- cara ritual mereka.
أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah (zikrullah) hati menjadi tenang".Q-S Ar-Ra'd ayat 28.
Kekuatan ketegaran hati itu hanya bertahan selama kita melakukan amalan-amalan sunnahnya. Jika kita meninggalkannya , maka kekuatan dan ketegaran hati itu akan memudar perlahan- lahan. Menyebabkan mudah stress, emosi dan terserang penyakit hati (syetan di dalam hati) lainnya.
Cara termudah untuk dapat jadi orang yang penyabar adalah, tingkatkanlah amalan-amalan sunnah Rosulullah secara bertahap sedikit demi sedikit tetapi rutin. Contoh: Jika anda biasanya selesai sholat fardhu tidak pernah berzikir, cobalah mulai berzikir secara rutin. Kemudian jika sudah terbiasa lalu amalannya ditingkatkan dengan cara menambahkan lagi waktu berzikirnya. Umpama, yang sebelumnya biasanya lima menit kemudian ditambakan lagi menjadi sepuluh menit, atau tambahkanlah amalan sunnah lainnya seperti sholat malam, baca Quran dan lain-lain. Bagi yang sholatnya sering tinggal, biasakanlah agar jangan sampai meninggalkannya lagi. Anggaplah sholat itu suatu kebutuhan hidup. Mengerjakan amalan-amalan sunnah secara rutin, walau amalannya sedikit, itu lebih baik dan terasa pengaruh perubahannya di hati daripada amalannya banyak tetapi tidak rutin.
Wassalam. Hati yang penyabar adalah hati yang mudah memaafkan. Semoga catatan ini bermanfaat. Untuk lebih jelasnya mengenai masalah perubahan perasaan hati dari lemah menjadi kuat (proses transisi iman dari lemah menjadi kuat)
Jangan Galau, Allah Bersama Kita! Inilah 4 Ayat Anti Galau!
Oleh: Zakariya Hidayatullah
Mahasiswa STID Muhammad Natsir
Zaman
sekarang berbagai masalah makin kompleks. Entah itu komplikasi dari
masalah keluarga yang tak kunjung selesai, masalah hutang yang belum
terbayar, bingung karena ditinggal pergi oleh sang kekasih, ataupun
masalah-masalah lain. Semuanya bisa membuat jiwa seseorang jadi kosong,
lemah atau merana.
“Galau!!”
merupakan sebuah kata-kata yang sedang naik daun, di mana kata-kata itu
menandakan seseorang tengah dilanda rasa kegelisahan, kecemasan, serta
kesedihan pada jiwanya. Tak hanya laku di facebook atau twitter saja, bahkan di media televisi pun orang-orang seakan-akan dicekoki dengan kata-kata “galau” tersebut.
Pada
dasarnya, manusia adalah sesosok makhluk yang paling sering dilanda
kecemasan. Ketika seseorang dihadapkan pada suatu masalah, sedangkan
dirinya belum atau tidak siap dalam menghadapinya, tentu jiwa dan
pikirannya akan menjadi guncang dan perkara tersebut sudahlah menjadi
fitrah bagi setiap insan.
...Jangankan kita manusia biasa, bahkan Rasulullah pun pernah mengalami keadaan keadaan galau pada tahun ke-10 masa kenabiannya...
Jangankan kita sebagai manusia biasa, bahkan Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam pun pernah mengalami keadaan tersebut pada tahun ke-10 masa kenabiannya. Pada masa yang masyhur dengan ‘amul huzni
(tahun duka cita) itu, beliau ditinggal wafat oleh pamannya, Abu
Thalib, kemudian dua bulan disusul dengan wafatnya istri yang sangat
beliau sayangi, Khadijah bintu Khuwailid.
Sahabat
Abu Bakar, ketika sedang perjalanan hijrah bersama Rasulullah pun di
saat berada di dalam gua Tsur merasa sangat cemas dan khawatir dari
kejaran kaum Musyrikin dalam perburuan mereka terhadap Rasulullah.
Hingga turunlah surat At-Taubah ayat 40 yang menjadi penenang mereka
berdua dari rasa kegalauan dan kesedihan yang berada pada jiwa dan
pikiran mereka.
Jangan Galau, Innallaha Ma’ana!
Allah Ta’ala berfirman, “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kami” (QS. At Taubah: 40)
Ayat di
atas mungkin dapat menjadikan kita agar lebih merenungi lagi terhadap
setiap masalah apapun yang kita hadapi. Dalam setiap persoalan yang tak
kunjung terselesaikan, maka hadapkanlah semua itu kepada Allah Ta’ala.
Tak ada satupun manusia yang tak luput dari rasa sedih, tinggal
bagaimana kita menghadapi kesedihan dan kegalauan tersebut.
...Allah telah memberikan solusi kepada manusia untuk mengatasi rasa galau yang sedang menghampiri jiwa...
Adakalanya,
seseorang berada pada saat-saat yang menyenangkan, tetapi, ada pula
kita akan berada pada posisi yang tidak kita harapkan. Semua itu sudah
menjdai takdir yang telah Allah Ta’ala tetapkan untuk makhluk-makhluk
Nya.
Tetapi,
Allah Ta’ala juga telah memberikan solusi-solusi kepada manusia tentang
bagaimana cara mengatasi rasa galau atau rasa sedih yang sedang
menghampiri jiwa. Karena dengan stabilnya jiwa, tentu setiap orang akan
mampu bergerak dalam perkara-perkara positif, sehingga dapat membuat
langkah-langkahnya menjadi lebih bermanfaat, terutama bagi dirinya lalu
untuk orang lain.
Berikut ini adalah kunci dalam mengatasi rasa galau;
1. Sabar
Hal
pertama yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ketika menghadapi cobaan yang
tiada henti adalah dengan meneguhkan jiwa dalam bingkai kesabaran.
Karena dengan kesabaran itulah seseorang akan lebih bisa menghadapi
setiap masalah berat yang mendatanginya.
Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (Qs. Al-Baqarah 153).
Selain menenangkan jiwa, sabar juga dapat menstabilkan kacaunya akal pikiran akibat beratnya beban yang dihadapi.
2. Adukanlah semua itu kepada Allah
Ketika
seseorang menghadapi persoalan yang sangat berat, maka sudah pasti akan
mencari sesuatu yang dapat dijadikan tempat mengadu dan mencurahkan isi
hati yang telah menjadi beban baginya selama ini. Allah sudah
mengingatkan hamba-Nya di dalam ayat yang dibaca setiap muslim minimal
17 kali dalam sehari:
“Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan” (QS. Al Fatihah 5).
...ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka akan meringankan beban berat yang kita derita...
Mengingat
bahwa manusia adalah makhluk yang banyak sekali dalam mengeluh, tentu
ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka semua itu
akan meringankan beban berat yang selama ini kita derita.
Rasulullah shalallahi alaihi wasallam
ketika menghadapi berbagai persoalan pun, maka hal yang akan beliau
lakukan adalah mengadu ujian tersebut kepada Allah Ta’ala. Karena hanya
Allah lah tempat bergantung bagi setiap makhluk.
3. Positive thinking
Positive thinking
atau berpikir positif, perkara tersebut sangatlah membantu manusia
dalam mengatasi rasa galau yang sedang menghinggapinya. Karena dengan
berpikir positif, maka segala bentuk-bentuk kesukaran dan beban yang ada
pada dalam diri menjadi terobati karena adanya sikap bahwa segala yang
kesusahan-kesusahan yang dihadapi, pastilah mempunyai jalan yang lebih
baik yang sudah ditetapkan oleh Allah Ta’ala. Sebagaimana firman-Nya;
“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Qs Al-Insyirah 5-6).
4. Dzikrullah (Mengingat Allah)
Orang
yang senantiasa mengingat Allah Ta’ala dalam segala hal yang dikerjakan.
Tentunya akan menjadikan nilai positif bagi dirinya, terutama dalam
jiwanya. Karena dengan mengingat Allah segala persoalan yang dihadapi,
maka jiwa akan menghadapinya lebih tenang. Sehingga rasa galau yang ada
dalam diri bisa perlahan-perlahan dihilangkan. Dan sudah merupakan janji
Allah Ta’ala, bagi siapa saja yang mengingatnya, maka didalam hatinya
pastilah terisi dengan ketenteraman-ketenteraman yang tidak bisa
didapatkan melainkan hanya dengan mengingat-Nya.
...Bersabar, berpikir positif, ingat Allah dan mengadukan semua persoalan kepada-Nya adalah solusi segala persoalan...
Sebagaimana firman-Nya:
“Orang-orang
yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du 28).
Berbeda
dengan orang-orang yang lalai kepada Allah, yang di mana jiwa-jiwa
mereka hanya terisi dengan rasa kegelisahan, galau, serta kecemasan
semata. Tanpa ada sama sekali yang bisa menenangkan jiwa-Nya.
Tentunya,
sesudah mengetahui tentang faktor-faktor yang dapat mengatasi persoalan
galau, maka jadilah orang yang selalu dekat kepada Allah Ta’ala.
Bersabar, berpikir positif, mengingat Allah, serta mengadukan semua
persoalan kepada-Nya merupakan kunci dari segala persoalan yang sedang
dihadapi. Maka dari itu, Janganlah galau, karena sesungguhnya Allah
bersama kita. [voa-islam.com]
- See more at:
http://www.voa-islam.com/read/tsaqofah/2012/04/18/18704/jangan-galau-allah-bersama-kita-inilah-4-ayat-anti/#sthash.Do7nJ7tR.dpufJangan Galau, Allah Bersama Kita! Inilah 4 Ayat Anti Galau!
Oleh: Zakariya Hidayatullah
Mahasiswa STID Muhammad Natsir
Zaman
sekarang berbagai masalah makin kompleks. Entah itu komplikasi dari
masalah keluarga yang tak kunjung selesai, masalah hutang yang belum
terbayar, bingung karena ditinggal pergi oleh sang kekasih, ataupun
masalah-masalah lain. Semuanya bisa membuat jiwa seseorang jadi kosong,
lemah atau merana.
“Galau!!”
merupakan sebuah kata-kata yang sedang naik daun, di mana kata-kata itu
menandakan seseorang tengah dilanda rasa kegelisahan, kecemasan, serta
kesedihan pada jiwanya. Tak hanya laku di facebook atau twitter saja, bahkan di media televisi pun orang-orang seakan-akan dicekoki dengan kata-kata “galau” tersebut.
Pada
dasarnya, manusia adalah sesosok makhluk yang paling sering dilanda
kecemasan. Ketika seseorang dihadapkan pada suatu masalah, sedangkan
dirinya belum atau tidak siap dalam menghadapinya, tentu jiwa dan
pikirannya akan menjadi guncang dan perkara tersebut sudahlah menjadi
fitrah bagi setiap insan.
...Jangankan kita manusia biasa, bahkan Rasulullah pun pernah mengalami keadaan keadaan galau pada tahun ke-10 masa kenabiannya...
Jangankan kita sebagai manusia biasa, bahkan Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam pun pernah mengalami keadaan tersebut pada tahun ke-10 masa kenabiannya. Pada masa yang masyhur dengan ‘amul huzni
(tahun duka cita) itu, beliau ditinggal wafat oleh pamannya, Abu
Thalib, kemudian dua bulan disusul dengan wafatnya istri yang sangat
beliau sayangi, Khadijah bintu Khuwailid.
Sahabat
Abu Bakar, ketika sedang perjalanan hijrah bersama Rasulullah pun di
saat berada di dalam gua Tsur merasa sangat cemas dan khawatir dari
kejaran kaum Musyrikin dalam perburuan mereka terhadap Rasulullah.
Hingga turunlah surat At-Taubah ayat 40 yang menjadi penenang mereka
berdua dari rasa kegalauan dan kesedihan yang berada pada jiwa dan
pikiran mereka.
Jangan Galau, Innallaha Ma’ana!
Allah Ta’ala berfirman, “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kami” (QS. At Taubah: 40)
Ayat di
atas mungkin dapat menjadikan kita agar lebih merenungi lagi terhadap
setiap masalah apapun yang kita hadapi. Dalam setiap persoalan yang tak
kunjung terselesaikan, maka hadapkanlah semua itu kepada Allah Ta’ala.
Tak ada satupun manusia yang tak luput dari rasa sedih, tinggal
bagaimana kita menghadapi kesedihan dan kegalauan tersebut.
...Allah telah memberikan solusi kepada manusia untuk mengatasi rasa galau yang sedang menghampiri jiwa...
Adakalanya,
seseorang berada pada saat-saat yang menyenangkan, tetapi, ada pula
kita akan berada pada posisi yang tidak kita harapkan. Semua itu sudah
menjdai takdir yang telah Allah Ta’ala tetapkan untuk makhluk-makhluk
Nya.
Tetapi,
Allah Ta’ala juga telah memberikan solusi-solusi kepada manusia tentang
bagaimana cara mengatasi rasa galau atau rasa sedih yang sedang
menghampiri jiwa. Karena dengan stabilnya jiwa, tentu setiap orang akan
mampu bergerak dalam perkara-perkara positif, sehingga dapat membuat
langkah-langkahnya menjadi lebih bermanfaat, terutama bagi dirinya lalu
untuk orang lain.
Berikut ini adalah kunci dalam mengatasi rasa galau;
1. Sabar
Hal
pertama yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ketika menghadapi cobaan yang
tiada henti adalah dengan meneguhkan jiwa dalam bingkai kesabaran.
Karena dengan kesabaran itulah seseorang akan lebih bisa menghadapi
setiap masalah berat yang mendatanginya.
Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (Qs. Al-Baqarah 153).
Selain menenangkan jiwa, sabar juga dapat menstabilkan kacaunya akal pikiran akibat beratnya beban yang dihadapi.
2. Adukanlah semua itu kepada Allah
Ketika
seseorang menghadapi persoalan yang sangat berat, maka sudah pasti akan
mencari sesuatu yang dapat dijadikan tempat mengadu dan mencurahkan isi
hati yang telah menjadi beban baginya selama ini. Allah sudah
mengingatkan hamba-Nya di dalam ayat yang dibaca setiap muslim minimal
17 kali dalam sehari:
“Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan” (QS. Al Fatihah 5).
...ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka akan meringankan beban berat yang kita derita...
Mengingat
bahwa manusia adalah makhluk yang banyak sekali dalam mengeluh, tentu
ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka semua itu
akan meringankan beban berat yang selama ini kita derita.
Rasulullah shalallahi alaihi wasallam
ketika menghadapi berbagai persoalan pun, maka hal yang akan beliau
lakukan adalah mengadu ujian tersebut kepada Allah Ta’ala. Karena hanya
Allah lah tempat bergantung bagi setiap makhluk.
3. Positive thinking
Positive thinking
atau berpikir positif, perkara tersebut sangatlah membantu manusia
dalam mengatasi rasa galau yang sedang menghinggapinya. Karena dengan
berpikir positif, maka segala bentuk-bentuk kesukaran dan beban yang ada
pada dalam diri menjadi terobati karena adanya sikap bahwa segala yang
kesusahan-kesusahan yang dihadapi, pastilah mempunyai jalan yang lebih
baik yang sudah ditetapkan oleh Allah Ta’ala. Sebagaimana firman-Nya;
“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Qs Al-Insyirah 5-6).
4. Dzikrullah (Mengingat Allah)
Orang
yang senantiasa mengingat Allah Ta’ala dalam segala hal yang dikerjakan.
Tentunya akan menjadikan nilai positif bagi dirinya, terutama dalam
jiwanya. Karena dengan mengingat Allah segala persoalan yang dihadapi,
maka jiwa akan menghadapinya lebih tenang. Sehingga rasa galau yang ada
dalam diri bisa perlahan-perlahan dihilangkan. Dan sudah merupakan janji
Allah Ta’ala, bagi siapa saja yang mengingatnya, maka didalam hatinya
pastilah terisi dengan ketenteraman-ketenteraman yang tidak bisa
didapatkan melainkan hanya dengan mengingat-Nya.
...Bersabar, berpikir positif, ingat Allah dan mengadukan semua persoalan kepada-Nya adalah solusi segala persoalan...
Sebagaimana firman-Nya:
“Orang-orang
yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du 28).
Berbeda
dengan orang-orang yang lalai kepada Allah, yang di mana jiwa-jiwa
mereka hanya terisi dengan rasa kegelisahan, galau, serta kecemasan
semata. Tanpa ada sama sekali yang bisa menenangkan jiwa-Nya.
Tentunya,
sesudah mengetahui tentang faktor-faktor yang dapat mengatasi persoalan
galau, maka jadilah orang yang selalu dekat kepada Allah Ta’ala.
Bersabar, berpikir positif, mengingat Allah, serta mengadukan semua
persoalan kepada-Nya merupakan kunci dari segala persoalan yang sedang
dihadapi. Maka dari itu, Janganlah galau, karena sesungguhnya Allah
bersama kita. [voa-islam.com]
- See more at:
http://www.voa-islam.com/read/tsaqofah/2012/04/18/18704/jangan-galau-allah-bersama-kita-inilah-4-ayat-anti/#sthash.Do7nJ7tR.dpufJangan Galau, Allah Bersama Kita! Inilah 4 Ayat Anti Galau!
Oleh: Zakariya Hidayatullah
Mahasiswa STID Muhammad Natsir
Zaman
sekarang berbagai masalah makin kompleks. Entah itu komplikasi dari
masalah keluarga yang tak kunjung selesai, masalah hutang yang belum
terbayar, bingung karena ditinggal pergi oleh sang kekasih, ataupun
masalah-masalah lain. Semuanya bisa membuat jiwa seseorang jadi kosong,
lemah atau merana.
“Galau!!”
merupakan sebuah kata-kata yang sedang naik daun, di mana kata-kata itu
menandakan seseorang tengah dilanda rasa kegelisahan, kecemasan, serta
kesedihan pada jiwanya. Tak hanya laku di facebook atau twitter saja, bahkan di media televisi pun orang-orang seakan-akan dicekoki dengan kata-kata “galau” tersebut.
Pada
dasarnya, manusia adalah sesosok makhluk yang paling sering dilanda
kecemasan. Ketika seseorang dihadapkan pada suatu masalah, sedangkan
dirinya belum atau tidak siap dalam menghadapinya, tentu jiwa dan
pikirannya akan menjadi guncang dan perkara tersebut sudahlah menjadi
fitrah bagi setiap insan.
...Jangankan kita manusia biasa, bahkan Rasulullah pun pernah mengalami keadaan keadaan galau pada tahun ke-10 masa kenabiannya...
Jangankan kita sebagai manusia biasa, bahkan Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam pun pernah mengalami keadaan tersebut pada tahun ke-10 masa kenabiannya. Pada masa yang masyhur dengan ‘amul huzni
(tahun duka cita) itu, beliau ditinggal wafat oleh pamannya, Abu
Thalib, kemudian dua bulan disusul dengan wafatnya istri yang sangat
beliau sayangi, Khadijah bintu Khuwailid.
Sahabat
Abu Bakar, ketika sedang perjalanan hijrah bersama Rasulullah pun di
saat berada di dalam gua Tsur merasa sangat cemas dan khawatir dari
kejaran kaum Musyrikin dalam perburuan mereka terhadap Rasulullah.
Hingga turunlah surat At-Taubah ayat 40 yang menjadi penenang mereka
berdua dari rasa kegalauan dan kesedihan yang berada pada jiwa dan
pikiran mereka.
Jangan Galau, Innallaha Ma’ana!
Allah Ta’ala berfirman, “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kami” (QS. At Taubah: 40)
Ayat di
atas mungkin dapat menjadikan kita agar lebih merenungi lagi terhadap
setiap masalah apapun yang kita hadapi. Dalam setiap persoalan yang tak
kunjung terselesaikan, maka hadapkanlah semua itu kepada Allah Ta’ala.
Tak ada satupun manusia yang tak luput dari rasa sedih, tinggal
bagaimana kita menghadapi kesedihan dan kegalauan tersebut.
...Allah telah memberikan solusi kepada manusia untuk mengatasi rasa galau yang sedang menghampiri jiwa...
Adakalanya,
seseorang berada pada saat-saat yang menyenangkan, tetapi, ada pula
kita akan berada pada posisi yang tidak kita harapkan. Semua itu sudah
menjdai takdir yang telah Allah Ta’ala tetapkan untuk makhluk-makhluk
Nya.
Tetapi,
Allah Ta’ala juga telah memberikan solusi-solusi kepada manusia tentang
bagaimana cara mengatasi rasa galau atau rasa sedih yang sedang
menghampiri jiwa. Karena dengan stabilnya jiwa, tentu setiap orang akan
mampu bergerak dalam perkara-perkara positif, sehingga dapat membuat
langkah-langkahnya menjadi lebih bermanfaat, terutama bagi dirinya lalu
untuk orang lain.
Berikut ini adalah kunci dalam mengatasi rasa galau;
1. Sabar
Hal
pertama yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ketika menghadapi cobaan yang
tiada henti adalah dengan meneguhkan jiwa dalam bingkai kesabaran.
Karena dengan kesabaran itulah seseorang akan lebih bisa menghadapi
setiap masalah berat yang mendatanginya.
Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (Qs. Al-Baqarah 153).
Selain menenangkan jiwa, sabar juga dapat menstabilkan kacaunya akal pikiran akibat beratnya beban yang dihadapi.
2. Adukanlah semua itu kepada Allah
Ketika
seseorang menghadapi persoalan yang sangat berat, maka sudah pasti akan
mencari sesuatu yang dapat dijadikan tempat mengadu dan mencurahkan isi
hati yang telah menjadi beban baginya selama ini. Allah sudah
mengingatkan hamba-Nya di dalam ayat yang dibaca setiap muslim minimal
17 kali dalam sehari:
“Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan” (QS. Al Fatihah 5).
...ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka akan meringankan beban berat yang kita derita...
Mengingat
bahwa manusia adalah makhluk yang banyak sekali dalam mengeluh, tentu
ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka semua itu
akan meringankan beban berat yang selama ini kita derita.
Rasulullah shalallahi alaihi wasallam
ketika menghadapi berbagai persoalan pun, maka hal yang akan beliau
lakukan adalah mengadu ujian tersebut kepada Allah Ta’ala. Karena hanya
Allah lah tempat bergantung bagi setiap makhluk.
3. Positive thinking
Positive thinking
atau berpikir positif, perkara tersebut sangatlah membantu manusia
dalam mengatasi rasa galau yang sedang menghinggapinya. Karena dengan
berpikir positif, maka segala bentuk-bentuk kesukaran dan beban yang ada
pada dalam diri menjadi terobati karena adanya sikap bahwa segala yang
kesusahan-kesusahan yang dihadapi, pastilah mempunyai jalan yang lebih
baik yang sudah ditetapkan oleh Allah Ta’ala. Sebagaimana firman-Nya;
“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Qs Al-Insyirah 5-6).
4. Dzikrullah (Mengingat Allah)
Orang
yang senantiasa mengingat Allah Ta’ala dalam segala hal yang dikerjakan.
Tentunya akan menjadikan nilai positif bagi dirinya, terutama dalam
jiwanya. Karena dengan mengingat Allah segala persoalan yang dihadapi,
maka jiwa akan menghadapinya lebih tenang. Sehingga rasa galau yang ada
dalam diri bisa perlahan-perlahan dihilangkan. Dan sudah merupakan janji
Allah Ta’ala, bagi siapa saja yang mengingatnya, maka didalam hatinya
pastilah terisi dengan ketenteraman-ketenteraman yang tidak bisa
didapatkan melainkan hanya dengan mengingat-Nya.
...Bersabar, berpikir positif, ingat Allah dan mengadukan semua persoalan kepada-Nya adalah solusi segala persoalan...
Sebagaimana firman-Nya:
“Orang-orang
yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du 28).
Berbeda
dengan orang-orang yang lalai kepada Allah, yang di mana jiwa-jiwa
mereka hanya terisi dengan rasa kegelisahan, galau, serta kecemasan
semata. Tanpa ada sama sekali yang bisa menenangkan jiwa-Nya.
Tentunya,
sesudah mengetahui tentang faktor-faktor yang dapat mengatasi persoalan
galau, maka jadilah orang yang selalu dekat kepada Allah Ta’ala.
Bersabar, berpikir positif, mengingat Allah, serta mengadukan semua
persoalan kepada-Nya merupakan kunci dari segala persoalan yang sedang
dihadapi. Maka dari itu, Janganlah galau, karena sesungguhnya Allah
bersama kita. [voa-islam.com]
- See more at:
http://www.voa-islam.com/read/tsaqofah/2012/04/18/18704/jangan-galau-allah-bersama-kita-inilah-4-ayat-anti/#sthash.Do7nJ7tR.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar